Laporan Praktikum Kimia A2 Reaksi Kimia

 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1

PRAKTIKUM 4 : REAKSI KIMIA

                                   Kelompok : 3 (tiga)

                                              - Indah pratiwi (11220960000014)

                                              - Kultsum Az-Zahra (11220960000016)

                                              - Naufal Aulia Ilham (11220960000018)

                                             Kelas     : A2

                                             Dosen    : Nurul Amilia, M.Si

 

Program Studi Kimia

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2022



 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Prinsip Percobaan

       Reaksi kimia terjadi apabila ion-ion suatu reaksi yang dicampurkan mengalami suatu perubahan. Prisip percobaan reaksi-reaksi Kimia yaitu bedasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Molekul yang kecil atau atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya ikatam kimia. Pada percobaan ini kita dapat mengamati perubahan yang terjadi, seperti adanya perubahan warna, terbentuknya endapan dan gas, serta adanya perubahan suhu.

 

1.2. Tujuan

1. Mahasiswa mampu mengetahui, mengenal, serta dapat memahami ciri-ciri dalam mengidentifikasi suatu reaksi kimia.

2. Mahasiswa mampu mengklarifikasikan jenis-jenis reaksi kimka bedasarkan produk yang dihasilkan.

3. Mahasiswa mampu menjabarkan persamaan reaksi kimia dan suatu reaksi kimia yang berlangsung.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

    Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari bangun (struktur) materi dan perubahan-perubahan yang dialami materi dalam proses-proses alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan. Sruktur dan perubahan yang dialami merupakan bidang kimia yang menyajikan baik suatu dasar untuk pengetahuan kita akan dunia maupun suatu alat. (Nurhasni, Yusraini, 2022)

Menurut Nurhasni, Yusraini (2022) kriteria yang pasti untuk mengenali suatu perubahan kimia didasarkan pada pemahaman mendalam dan informasi yang diperoleh dalam perkembangan ilmu kimia deskriptif. Tiga macam Perubahan yang selalu menyertai reaksi kimia. Ketika reaksi berlangsung pereaksi berubah menjadi hasil reaksi yang mempunyai; sifat, susunan dan energi dalam yang berlainan.

Ciri-ciri yang menyertai suatu reaksi kimia diantaranya:

1. Reaksi yang disertai terbentuknya gas

2 Reaksi yang disertai perubahan warna

3. Reaksi yang disertal perubahan suhu

4. Reaksi yang disertai dengan terjadinya endapan

 

Reaksi kimia disebut juga perubahan kimia. Reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Ada beberapa hal yang menandai terjadinya reaksi kimia, diantaranya terjadi perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas, dan endapan. Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat. (Rosa, 2014)

Reaksi kimia dapat digambarkan dengan lambang pada suatu persamaan kimia, dengan rumus reaktan dikiri dan rumus produk dikanan, reaktan dan produk dipisahkan dengan tanda panah. Persamaan ini harus setara. Persamaan yang setara mencerminkan hubungan kuantitatif yang benar antara reaktan dan produk. Suatu persamaan disetarakan dengan menempatkan koefisien Stoikiometri di depan rumus untuk menandakan bahwa jumlah total setiap jenis atom sama di kedua sisi. (Rosa, 2014)


BAB III

METODE PERCOBAAN

 

3.1. Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah 12 tabung reaksi, rak tabung reaksi, 10 buah pipet tetes, 10 buah gelas ukur 10 ml, korek api dan cawan porselen.

 

3.2. Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Magnesium serbuk, Alumunium serbuk, HCl 6 M, CaCO3 serbuk, H2SO4 0,5 M, FeCl3 0.5 M, NaOH 6 M,  C2H5OH, AgNO3 0,5 M, tembaga serbuk, HNO3 pekat, CuSO4 0,5 M, Na2CO3 0,5 M dan NH4OH.

 

3.3. Prosedur Percobaan













BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

4.1. Tabel Hasil Pengamatan

NO

REAKSI

HASIL REAKSI

PENGAMATAN

1

Mg (s) + HCl (aq)

MgCl2 (aq) + H2 (g)

(Reaksi perpindahan)

p. warna = tidak ada

endapan = tidak ada

p.suhu = panas

gas = ada banyak

2

Al (s) + 3H2 (g)

2AlCl3 (aq) + 3H2 (g)

(Reaksi perpindahan)

p.warna = menjadi abu-abu

endapan = tidak ada

p.suhu = tidak ada

gas = ada banyak

3

Cu (s) + HCl (aq)

Tidak ada reaksi

P. warna = tidak ada

Endapan = tidak ada

p.suhu = tidak ada

gas = tidak ada

4

3Cu (s) + 8 HNO3

3Cu(NO3)2 (aq) + 2NO (g) + 4H2O (l)

(reaksi perpindahan ganda)

p.warna = menjadi hijau toska

endapan = tidak ada

p.suhu = panas

gas = ada banyak

5

AgNO3 (aq) + HCl (aq)

AgCl (s) + HNO3 (aq)

(reaksi presipitasi)

p. warna = menjadi putih

endapan = endapan putih

p. suhu = hangat

gas = tidak ada

6

CaCO3 (s) + HCl (aq)

CaCl2 (aq) + H2O(l) + CO2 (g)

(reaksi perpindahan ganda)

p. warna = tidak ada

endapan = tidak ada

p. suhu = tidak ada

gas = ada sedikit

7

H2SO4 (aq) + NaOH (aq)

Na2SO4 (aq) + NaOH (aq)

(reaksi perpindahan ganda)

p. warna = keruh bening

endapan = tidak ada

p. suhu = hangat

gas = tidak ada

8

HCl (aq) + NaOH (aq)

NaCl (aq) + H2O (l)

(reaksi perpindahan ganda)

p. warna = tidak ada

endapan = tidak ada

p. suhu = panas

gas = ada

9

CuSO4 (aq) + NaOH (aq)

Na2SO4 (aq) + CU(OH)2 (aq)

(reaksi presipitasi)

p. warna = biru tua dan bening

endapan = biru

p. suhu = tidak ada

gas = tidak ada

10

FeCl3 (aq) + NaOH (aq)

3Nacl (aq) + Fe(OH)5 (s)

(reaksi presipitasi)

p. warna = oren dan bening

endapan = ada

p. suhu = tidak ada

gas = tidak ada

11

C2H2OH (l) + O2

2Co2 (g) + 3H2O (l)

(reaksi pembakaran)

p. warna = api biru

endapan = tidak ada

p. suhu = panas

gas = ada

12

Na2CO3 (aq) + H2SO4 (aq)

Na2SO4 (aq) + H2O (l) + CO2 (g)

(reaksi perpindahan ganda)

p. warna = tidak ada

endapan = tidak ada

p.suhu = tidak ada

gas = ada banyak

13

NaCl (aq) + AgNO3 (aq)

AgCl (s) + NaNO3 (aq)

(reaksi presipitasi)

p. warna = putih

endapan = ada

p. suhu = tidak ada

gas = tidak ada

14

CuSO4 (aq) + 4NH3 (aq)

Cu(NH3)4 (aq) + SO4 (aq)

p. warna = biru tua

endapan = tidak ada

p. suhu = panas

gas = tidak ada

15

NaCl + KNO3

NaNO3 (aq) + KCl (aq)

(reaksi perpindahan ganda)

p. warna = tidak ada

endapan = tidak ada

p. suhu = tidak ada

gas = tidak ada

16

NaOH + FeCl

3NaCl (aq) + Fe(OH)3 (s)

(reaksi presipitasi)

p. warna = oren dan bening

endapan = ada

p. suhu = tidak ada

gas = tidak ada

 4.2. Pembahasan

Bedasarkan proses terjadinya, reaksi kimia di bedakan menjadi dua, yaitu: Reaksi kimia berlangsung secara spontan, reaksi kimia tidak memerlukan energi untuk proses reaksinya. Contohnya pembentukan endapan dan perubahan warna. Reaksi kimia yang berlangsung secara tidak spontan, reaksi kimia ini memerlukan energi untuk proses reaksinya. Contohnya pembentukan gas dan perubahan suhu. (Ahmad, 2001)

Reaksi pengendapan adalah suatu jenis reaksi yang dapat berlangsung dalam suatu cairan misalnya air. Suatu reaksi dapat dikatakan reaksi pengendapan apabila reaksi tersebut menghasilkan endapan. Endapan merupakan zat padat yang tidak larut dalam cairan tersebut pengendapan Juga dapat terjadi karena adanya difusi dalam padatan. Ketika reaksi terjadi dalam larutan cair, patadan terbentuk di sebut endapan. (Milah, 2019)

Adanya warna pada suatu senyawa menunjukkan bahwa reaksi kimia dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna. Warna pada sebuah senyawa berhubungan erat dengan energi yang diserap oleh elektron-elektron suatu atom logam pada senyawa tersebut. Atom-atom yang bermuatan listrik tersebut dinamakan ion. Contoh: Fe2+ pada senyawa FeSO4 berwarna hijau dan Fe3+ pada senyawa FeCl3 berwarna kuning. (GURU, 2020)

Pada perubahan suhu, terdapat dua macam perubahan suhu yang terjadi yaitu endotermik dan eksotermik. Reaksi endotermik merupakan reaksi yang menyerap kalor, nilai perubahan entalpi berharga (+). Perubahan kalor pada reaksi endotermik berlangsung dan lingkungan ke sistem. Sedangkan pada reaksi eksotermik merupakan reaksi yang melepaskan kalor, nilai perubahan entalpi berharga (-). Perubahan kalor pada reaksi eksotermik dan sistem ke lingkungan. (Ahmad, 2001)

Salah satu petunjuk bahwa telah terjadi reaksi kimia adalah dihasilkannya produk yang berwujud gas. Secara sederhana, gas terbentuk di unjukkan dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikannya. Adanya gas juga dapat diketahui dari bau yang khas, Seperh gas asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk. (GURU, 2010)

 

Mg (s) + 2HCl (aq) -> MgCl2 (aq) + H2 (g).

Magnesium yang dilarutkan ke dalam larutan asam klonda akan bereaksi disertai pelepasan kalor yang menyebabkan tabung reaksi menjadi panas, ini merupakan perubahan suhu eksoterm dimana sistem melepaskan energi. Setelah pencampuran, larutan tidak berubah warna dan tidak ada endapan. Tetapi ada gelembung-gelembung gas yang berasal dari H₂. Kecepatan terbentuknya gelembung-gelembung gas hidrogen dipengaruhi oleh konsentrasi larutan HCl. Makin tinggi konsentrasi larutan HCl, kecepatan terbentuknya gelembung-gelembung gas hidrogen makin cepat atau laju reaksi makin cepat. (Redhana dan Mertha, 2017)

 

2Al (s) + 6HCl (ag) -> 2 AlCI3 (ag) + 3H2 (g)

Percobaan kedua yaitu pencampuran antara padatan logam Alumunium (Al) dengan larutan Asam Klorida (HCI). Setelah pencampuran terjadi reaksi munculnya gelembung-gelembung gas. Tapi saat reaksi didiamkan selama beberapa menit, padatan Al lama-lama larut dalam larutan HCl yang membuat munculnya gelembung-gelembung gas H2 lebih banyak, dan terjadi perubahan warna menjadi abu-abu kehitaman dari Al yang larut dalam larutan HCl. Pada reaksi ini tidak terjadi perubahan suhu dan tidak ada endapan.

 

Cu (s) + HCl (aq) = tidak terjadi reaski

Percobaan ketiga yaitu pencampuran antara padatan logam Tembaga (Cu) dengan larutan Asam klorida (HCl) yang tidak berekasi.

 

Cu (s) + 4HNO (aq) -> CUCl2 (aq) + H2 (g)

Percobaan Keempat yaitu pencampuran atara logam Cu dengan larutan HNO3. Ketika direaksikan terjadi perubahan warna larutan menjadi wama hijau toska dan tabung reaksi berubah menjadi kuning, wama kuning tersebut adalah gas Nitrogen Dioksida (NO2). Dalam kondisi padat, garam tembaga yang terbentuk berwarna biru tua. Pada reaksi ini tidak terjadi perubahan suhu dan tidak ada endapan.

 

AgNO3 (aq) + HCl (aq) -> AqCl (s) + HNO3 (aq)

Pada percobaan kelima yaitu pencampuran antara larutan AgNO3 dengan larutan HCl, yang menghasilkan larutan reaksi menjadi keruh putih serta terdapat endapan putih. Endapan putih ini merupakan endapan Perak Klorida (AgCl). Pada percampuran ini terjadi penurunan suhu yang menghasilkan dingin pada tabung reaksi, hal ini merupakan reaksi endoterm.

 

CaCO3 (s) + 2HCl (aq) -> CaCl2 (aq) + H2O (l) + CO2 (g)

Percobaan keenam yaitu pencampuran antara padatan CaCO3 dengan larutan HCI. Pada pencampuran ini terbentuk gelembung-gelembung gas CO2. Reaksi Ini tidak terjadi perubahan warna dan suhu, serta tidak ada endapan.

 

Reaksi berikutnya, reaksi penetralan asam-basa antara H2SO4 dengan NaOH dan HCl dengan NaOH yang menghasilkan larutan garam dan air. Menurut Rosa (2014) pencampuran ini menghasilkan larutan berwarna bening. Hal ini menunjukkan bahwa larutan kidak terhidrolisis "Larutan yang merupakan asam kuat dan larutan yang merupakan basa kuat, sehingga reaksi antara larutan asam dan larutan basa tersebut merupakan reaksi penetralan. Reaksi ini menghasilkan suhu pahas yang merupakan reaksk eksoterm.

•Reaksi ke tujuh

H2SO4 (aq) + NaOH (aq) -> Na2SO4 (aq) + 2H2O (l)

• Reaksi ke delapan

HCI (aq) + NaOH (aq) -> NaCl (aq) + H2O (l)

 

CuSO4 (aq) + 2NaOH (aq) -> Na2SO4 (aq) + Cu(OH)2 (s)

Percobaan kesembilan yaitu pencampuran atara larutan CuSO4 dan larutan NaOH, terjadi reaksi perubahan warna latutan menjadi warna biru tua dan terdapat endapan berwana biru. Endapan tersebut merupakan Cu(OH)2. Pada Pencampuran ini tidak ada perubahan suhu dan tidak terbentuk gelembung gas.

 

FeCl3 (aq) +  NaOH caq) -> 3NaCl (aq) + Fe(OH)3 (s)

Percobaan kesepuluh yaitu pencampuran antara larutan FeCl3 dengan lantan NaOH, yang terjadi reaksi perubahan warna larutan menjadi oren kemerahan dan adanya endapan dari Fe(OH)3 yang berwarna oren kemerahan. Pada pencampuran ini tidak ada perubahan suhu dan tidak terbentuk gelembung gas.

 

C5H5OH (aq) + O2 (g) -> 2CO2 (g) 3H2O (l)

Percobaan kesebelas yaitu pembakaran etanol. Etanol adalah cairan yang sangat mudah terbakar dan dapat digunakan sebagai bahan bakar. Pembakaran etanol menghasilkan api berwarna biru serta tidak menghasilkan asap dan menghasilkan panas. Karena itu pembakaran etanol adalah reaksi eksoterm. Ketika etanol terbakar, membentuk 2 produk yaitu CO2 dan H2O, yang membuat pembakaran etanol ini menjadi pembakaran sempurna.

 

Na2CO3 (aq) + H2SO4 (aq) -> Na2SO4 (aq) + H₂O (l) + CO2 (g)

Percobaan kedua belas yaitu pencampuran larutan Na2CO3 dengan larutan H2SO4, terjadi pembentukan gas CO₂ dan perubahan suhu menjadi panas atau perubahan reaksi eksoterm. Pada reaksi ini tidak ada perubahan warna dan tidak ada endapan.

 

NaCl (aq) + AgNO3 (aq) -> AgCl (s) +NaNO3 (aq)

Pada percobaan ketiga belas,praktikkan mereaksikan larutan natrium klorida dengan larutan perak nitrat,terjadi pembentukan endapan perak klorida berwarna putih dan warna larutan menjadi putih.Namun,tidak ada pembentukan gas  dan perubahan suhu pada percobaan ini.Reaksi dalam percobaan ini termasuk kedalam reaksi presipitasi karena adanya pembentukan endapan.

 

CuSO4 (aq) + 4NH3 (aq) -> Cu(NH3)4 (aq) + SO4 (aq)

Pada percobaan keempat belas,praktikkan mereaksikan larutan tembaga (II) sulfat dengan amonia,terjadi perubahan suhu yaitu panas ketika dipegang dan warna larutan menjadi biru tua.Namun,tidak ada pembentukan gas dan pembentukan endapan pada percobaan ini.Reaksi dalam percobaan ini termasuk kedalam reaksi perpindahan ganda.

 

NaCl (aq) + KNO3 (aq) -> NaNO3 (aq) + KCl (aq)

Pada percobaan kelima belas,praktikkan mereaksikan larutan natrium klorida dengan larutan kalium nitrat,tidak ada satupun ciri reaksi kimia yang terjadi.

3NaOH (aq) + FeCl3 (aq) -> 3NaCl (aq) + Fe(OH)3 (s)

Pada percobaan terakhir,praktikkan mereaksikan larutan natrium hidroksida dengan larutan besi (III) klorida,terjadi pembentukan endapan warna coklat besi (III) hidroksida dan warna larutan menjadi jingga kemerahan.Namun,tidak terjadi perubahan suhu dan perubahan gas pada percobaan ini.Reaksi dalam percobaan ini termasuk kedalam reaksi presipitasi karena adanya pembentukan endapan.

BAB V

KESIMPULAN

 

Reaksi Kimia adalah suatu proses dimana zat baru seperti hasil reaksi terbentuk dari beberapa zat aslinya yang disebut dengan pereaksi. Jenis-jenis reaksi kimia yaitu reaksi penggabungan, reaksi penguraian, reaks pembakaran, dan reaksi pengendapan. Reaksi kimia dapat berlangsung secara spontan yaitu terbentuk endapan dan perubahan warna, sedangkan yang secara tidak sepontan yaitu pembentukan gas dan perubahan suhu.

 DAFTAR PUSTAKA

 

https://www.scribd.com/doc/304658346/Perak-Nitrat-AgNO3 (diakses pada tanggal 4 oktober 2022, pukul 13.40)

https://brainly.co.id/tugas/8976537 (diakses pada tanggal 4 oktober 2022, pukul 14.00)

https://www.scribd.com/doc/152817961/19-MSDS-O2 (diakses pada tanggal 4 oktober 2022, pukul 14.15)

https://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_AMMONIA_SOLUTION_(INDO).pdf (diakses pada tanggal 4 oktober 2022, pukul 14.27)

https://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_ETHANOL.pdf ( diakses pada tanggal 4 oktober 2022, pukul 14.49)

https://www.gramedia.com/literasi/reaksi-kimia/#:~:text=Reaksi%20kimia%20adalah%20suatu%20proses (diakses pada tanggal 4 oktober 2022, pukul 15.07)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 


























Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR A1 PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR A1 REAKSI KIMIA